17 Agustus 2010

Pada satu cinta

...
Masihkah mungkin
Ku kembali tuk mengisi harimu
Yang jelas hati
Ku tak lagi sanggup jauh darimu

Aku kan berjanji
Takkan mengulang segala kesalahan
Aku kan mengabdi
Pada satu cinta dan itu dirimu
Jujur ku hanya seorang lelaki
Yang terkadang tak lepas dari godaan

Harus kumiliki
Kesempatan tuk menyayangmu lagi

... sculpted jewelry tree
Penggalan lagu Glenn Fredly ini memang telah setia menemaniku sejak 4 tahun belakangan ini... Ya, tepatnya setelah diriku meminang seorang gadis untuk menjadi belahan jiwaku... Rasanya sulit untuk tidak mengatakan bahwa lirik lagunya sangat menggambarkan suasana hatiku..(melooo....) Apalagi dinyanyikan oleh penyanyi yang tidak asal saja membawakan sebuah lagu menjadikan lagu ini begitu nyata mewakili seluruh perasaanku..



Betapa tidak, untuk ukuran pernikahan sedini ini memang mungkin banyak salah dan khilaf yang telah terjadi...yahh mungkin karena keduanya adalah pasangan muda..dengan latar belakang keluarga dan kebiasaan serta karakter yang berbeda.. Tapi malangnya ..(lhoo..kokk ??) yang sering salah dan khilaf itu aku ...sebagai pemeran suami yang layak seorang aktor, sering malas membaca naskah..apalagi memahami dan menghafalnya, tidak profesional namun bertingkah layaknya aktor Bollywood..dan parahnya justru aku yang paling banyak marah dan mencerca lawan main....(tragiss...)

Luar biasanya adalah, betapa dalamnya kesalahanku, istriku mampu memahamiku dan terus bersabar menemaniku hingga saat ini.. Dia selalu dengan lapang menerima omelan dan kekesalanku, entah bawaan dari kantor yang ruwet atau memang ada masalah di rumah..begitu patuhnya dia seakan pasangannya ini telah menjadi suami ideal. Sementara begitu banyak peranku yang terabaikan justru karena ketidakmampuanku memimpin keluarga... dan mungkin kemalasanku membaca dan mencari tahu bagaimana seharusnya menjadi kepala rumah tangga.

Hatiku berguman : Ya Rabb...betapa indahnya kurnia dari-Mu ini, telah kau berikan seorang wanita yang begitu sabar untuk menemaniku hidupku...seakan Engkau begitu mengerti dengan wanita seperti apa seharusnya aku harus bersanding.. Entah apa yang terjadi seandainya Engkau pilihkan wanita yang bertolak belakang dengan yang sekarang...

Tapi namanya juga bebal...begitu nyata karunia-Nya kepadaku dan betapa sabar dan penuh kasih sayangnya istriku kepada diriku...namun terus saja kesalahan dan kekesalan yang selalu aku tunjukkan...mirip iklan.."Air Susu Dibalas Air Empang".. Kecewa sudah pasti...tangisan selalu mengiringi..apalagi kesedihan sudah pasti harga mati...yang hampir setiap saat aku sajikan kepada orang...yang justru sangat menyayangi dan mencintaiku...

Seakan kepalaku rasanya mau pecah....pusing kawan... Apa mungkin dalam diriku ini tidak ada unsur hara (baca: kebaikan)nya sama sekali...?? Selalu dan selalu mengulang kesalahan yang sama... Bagaimana harus kujalani hidupku....???

Dan pada saat rasa penyesalan yang mendalam itu datang...muncul harapan dan semangat baru...yaa dari lagu ini ..."Pada satu Cinta"... Sudah saatnya aku harus bangkit..!! yaaa ...untuk orang-orang tercintaku..!! Harus !! Tak peduli kuharus jatuh lagi untuk kesekian kali... Tak peduli harus kurangkai lagi satu persatu ...aku tak peduli...walaupun hidupku dihiasi dengan usaha... dan terus berusaha.. Sudah tak kupikirkan lagi hasilnya... Aku pasrah pada_Mu ya Rabbi...yakin Engkau pasti tahu betapa aku tidak mau menyakitinya...betapa kuingin selalu membuatnya bahagia...

...
..
.

1 komentar: